Seiring dengan bertambahnya usia, umumnya kemampuan tubuh juga akan mengalami penurunan. Namun bukan berarti hal tersebut harus menyurutkan tekad seseorang dalam menerapkan gaya hidup sehat, seperti olahraga. Hal ini dikarenakan Anda dapat memilih beberapa jenis olahraga untuk lansia yang memang aman, nyaman, dan mempunyai resiko cedera sangat minim.
Apalagi olahraga memiliki segudang manfaat, baik untuk kesehatan fisik maupun mental. Riset menyebutkan, bahwa lansia yang berolahraga secara teratur memiliki kemungkinan lebih kecil terserang penyakit. Di samping itu, kegiatan fisik ini juga dapat meningkatkan daya ingat, dan membuat mental menjadi semakin kuat, sehingga tetap merasa bahagia di usia tua.
10 Jenis Olahraga yang Aman untuk Lansia
Untuk seseorang yang sudah berusia lanjut, maka harus jeli dalam memilih jenis olahraga yang akan dilakukan. Pastikan kalau kegiatan fisik tersebut memang aman, dan memiliki resiko cedera minim sehingga tubuh tetap sehat dan bugar. Berikut di bawah ini adalah beberapa jenis olahraga yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan :
1. Jalan Kaki
Aktivitas fisik santai ini sangat direkomendasikan untuk para lansia. Meskipun sangat sederhana, namun hasilnya cukup efektif. Dalam Australian Physical Activity and Sedentary Behaviour Guidelines disebutkan, bahwa lansia yang melakukan kegiatan jalan kaki minimal 30 menit per hari, maka bisa mengurangi potensi terserang penyakit jantung.
2. Yoga
Sudah bukan rahasia lagi, kalau yoga merupakan salah satu aktivitas sehat yang banyak digandrungi di zaman modern ini. Selain gerakannya yang fleksibel, yoga juga bisa dilakukan oleh berbagai usia, mulai anak-anak hingga lansia. Selain bagus untuk menjaga kesehatan mental, yoga juga bisa mengatasi masalah persendian, dan membuat fisik semakin kuat.
3. Senam
Meskipun dinamis, namun gerakan dalam senam sangat atraktif karena melibatkan seluruh anggota badan. Sehingga kekuatan dan keseimbangan tubuh terlatih. Untuk lanjut usia, sebaiknya mengikuti senam seperti aerobik, chairs, salsa, atau jazz untuk meningkatkan kesehatan tulang, serta menjaga massa otot.
4. Jogging
Lari santai ini juga sangat direkomendasikan untuk lansia. Selain memberikan tekanan lebih sedikit pada tubuh, namun jogging dapat meningkatkan kualitas kebugaran fisik. Sebuah studi menyebutkan, bahwa orang berusia 65 tahun ke atas yang rajin jogging akan memiliki metabolisme seperti remaja berusia 20 tahunan.
5. Berenang
Olahraga air ini aman dilakukan oleh lanjut usia, bahkan pada lansia yang memiliki masalah penyakit jantung maupun persendian. Sama seperti aerobik, berenang akan meningkatkan daya tahan tubuh, menguatkan jantung, meningkatkan kinerja paru-paru, dan mengatasi darah tinggi. Jadi, kondisi kesehatan fisik dan psikis semakin bagus.
6. Bersepeda
Berkeliling dengan sepeda bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan, sekaligus menyehatkan. Bahkan untuk lansia, bersepeda sangat minim akan resiko keseleo sebab Anda tidak perlu memberikan banyak tekanan pada sendi, lutut, atau pergelangan kaki. Rutin bersepeda juga akan membuat paru-paru dan jantung menjadi semakin kuat.
7. Menari
Aktivitas ringan ini memang tidak terlihat seperti olahraga pada umumnya. Namun faktanya, gerakan tari bisa membuat fisik menjadi semakin bugar. Beberapa studi bahkan menganjurkan lanjut usia untuk aktif menari. Salah satunya adalah the American Heart Association, yang menyebutkan kalau menari bisa membantu menjaga kesehatan jantung.
8. Main Tenis Meja
Selain seru dan tidak membutuhkan tenaga ekstra, bermain tenis juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk untuk lansia. Dengan main tenis meja secara teratur, maka bisa membantu memperlancar peredaran darah, membuat tubuh tetap bugar, hingga meminimalisir resiko terserang penyakit kronis seperti stroke dan alzheimer.
9. Golf
Olahraga yang dilakukan di atas lapangan berumput dapat memberikan suplai udara segar yang bagus untuk pernafasan. Golf juga melibatkan kegiatan jalan kaki yang baik untuk kesehatan tulang. Selain itu, golf dapat meningkatkan daya ingat otak.
10. Knee Lifts
Gerakan yang dilakukan dengan posisi duduk sementara kedua lengan berada di samping ini bisa menguatkan otot paha. Supaya lebih optimal, maka bisa mengulangi gerakan ini sebanyak 8 – 12 kali.
Durasi Olahraga untuk Lanjut Usia
Selain memilih jenis olahraga untuk lansia yang tepat, durasi waktu beraktivitas juga harus diperhatikan. Apalagi, usia yang sudah lanjut juga membuat fungsi organ semakin menurun. Oleh sebab itu, harus disesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan. Lansia umumnya sangat rentan terhadap kelelahan, terutama saat melakukan kegiatan fisik yang menguras tenaga.
Badan Kesehatan Dunia atau WHO menganjurkan supaya waktu olahraga lansia mengikuti ketentuan berikut :
- Olahraga dengan intensitas sedang dilakukan minimal 150 menit per minggu
- Intensitas berat 75 menit per minggu
- Latihan keseimbangan minimal 3 kali seminggu
- Latihan ketahanan/kekuatan otot minimal 2 kali dalam seminggu
Meskipun daya tahan fisik mulai menurun, namun bukan berarti tidak bisa melakukan kegiatan olahraga. Apalagi ada banyak olahraga untuk lansia yang gerakannya lebih ringan dan fleksibel, namun tetap menyehatkan. Anda hanya perlu memilih jenis olahraga yang tepat, dan menyesuaikan durasi kegiatan dengan kemampuan. Dengan begitu, maka resiko terluka akan jauh lebih kecil.