Hanazono Inari Jinja: Tempat Wisata Ueno dengan Berbagai Perayaan Festival

Hanazono Inari Jinja

Sebagai tempat destinasi favorit, Kuil Hanazono Inari Jinja menyimpan nilai-nilai budaya yang kuat dan bermakna. Selain mendapatkan hasil foto yang menarik, Anda bisa menyusuri lebih dalam sejarah dan lingkungan di sekitarnya. Apa saja yang perlu Anda ketahui sebelum berkunjung ke sini?

Sejarah

Merupakan sebuah kuil Shinto yang berlokasi di Ueno. Kuil ini dibangun oleh keluarga Hanazono di Zaman Edo untuk mengabadikan Inari, dewa lambang kesuksesan duniawi serta kesuburan androgini. Tidak heran, banyak pebisnis berziarah ke kuil ini untuk mendoakan bisnis yang sukses.

Sebelum memasuki tahun 1590, kuil ini dipercaya sebagai tempat persinggahan para dewa yang menjaga wilayah Shinjuku.

Lokasi awal pembangunan Kuil Hanazono Inari Jinja berjarak 250 meter posisi selatan dari tempatnya sekarang. Masuk ke Era Kan’ei, kuil ini dialokasikan menuju taman keluarga Owari-Tokugawa. Hal ini bertujuan memberikan tempat untuk vila pengikut shogun.

Sebelum melangkah ke Periode Meiji, kepala pendeta Buddha menjabat sebagai pengurus Kuil Hanazono dan kuil cabang sekte Buddha Singon.

Pada Maret 1868, Restorasi Meiji dimulai dan menghapus objek pemujaan Hanazono sekaligus mengembalikannya menjadi kuil Shinto. Akibat kesalahan registrasi, namanya berubah menjadi Kuil Kota Inari. Sejak tahun 1965, namanya resmi menjadi Kuil Hanazono.

Yang Bisa Anda Temukan di Kuil Hanazono Inari Jinja

Kuil ini memiliki suasana yang nyaman dan spesial ketika menyambut Anda tepat di pintu masuk. Sesaat lagi, Anda bisa menjelajahi area Kuil Hanazono yang menenangkan sekaligus memberikan pengalaman tidak terlupakan.

1. Lorong torii

Ketika menginjakkan kaki di pintu masuk, Anda akan disambut dengan barisan senbon torii atau seribu buah torii sebagai gerbang kuil. Secara umum torii menjadi pemisah antara bagian dalam dan luar kuil.

Sedangkan, secara filosofis dan sejarahnya, torii bekerja sebagai pembatas antara dunia manusia dengan dunia dewa. Deretan torii yang megah ini tersusun sedemikian rupa dan bersebelahan untuk memberikan kesan yang sakral.

Dengan daya tariknya yang memikat, lorong torii menjadi salah satu spot foto yang banyak diabadikan oleh turis maupun wisatawan.

2. Taman dan perasaan yang tenang

Setelah melewati bagian torii, Anda akan menuruni tangga sekaligus bisa berjalan-jalan di area taman. Umumnya, perasaan menjadi lebih tenang setelah melewati tangga yang ada di kuil ini.

Selain itu, suasana yang tenang cenderung mendukung kondisi yang khusyuk bagi para peziarah, terutama bagi pendoa soal jodoh, cinta, maupun kesuksesan bisnisnya.

3. Berbagai perayaan festival dan peringatan hari besar

Ada banyak festival tahunan yang diselenggarakan di Kuil Hanazono Inari Jinja. Mulai dari Festival Setsubun, Festival Koxinga hingga Reitasai.

Salah satu festival paling terkenal yang bisa Anda ikuti adalah Pasar Ayam atau biasa disebut Tori no Ichi. Merupakan perhelatan yang sampai saat ini masih dilestarikan sejak Zaman Edo. Namun, peringatan ini telah berjalan sebagai tradisi akhir tahun seusai Zaman Meiji.

Lebih dari 600.000 pengunjung akan berkumpul dan berdesakan seharian. Selain itu, Anda akan menemukan banyak sekali Kumade berjejeran di toko-toko. Kumade merupakan benda keberuntungan dan dipercaya mendatangkan kesuksesan sekaligus kemakmuran sebuah usaha.

Daftar Festival dan Perayaan Hanazono Inari Jinja

  • 1 Januari: Doa Tahun Baru
  • Januari: Ritual Deposit Mineral
  • Februari: Festival Setsubun, Festival Nasional, Festival Mochi, Festival Dua Kuda
  • Maret: Festival Koxinga
  • April: Festival Bunga
  • Mei: Reitasai
  • Juni: Pemurnian Shinto
  • Agustus: Obon
  • November: Festival Ayam atau Pasar Ayam
  • 31 Desember: Pemurnian Shinto

Akses Menuju Lokasi

Kuil ini terletak di 15-7-3, Shinjuku, Tokyo. Untuk aksesnya sendiri, lokasinya dekat dengan Stasiun Shinjuku-Sanchome. Anda bisa menyediakan ongkos transportasi untuk jalur Tokyo Metro Fukutoshin Line, Toei Shinjuku Line, dan Tokyo Metro Marunochi Line.

Jaraknya sekitar 7 menit jalan kaki dari pintu keluar taman Stasiun Ueno, tepatnya Hibiya Line dan Ginza Line. Sedangkan, dengan Stasiun Keisei Ueno jalan kakinya hanya sekitar 3 menit. Selain sehat, Anda mudah menikmati pemandangan selama perjalanan jika berjalan kaki.

Sebagai salah satu Negeri Kuil, kurang lengkap rasanya apabila Anda berkunjung ke Jepang tanpa menikmati suasana damai dan sakral di Kuil Hanazono Inari Jinja. Jadikan kuil ini sebagai salah satu objek wisata terbaik Anda di Ueno.